Wednesday, May 27, 2020

pengaruh keragaman bentuk muka bumi terhadap kehidupan manusia (Rupa Bumi Indonesia)

materi pengaruh keragaman bentuk muka bumi terhadap kehidupan manusia 

materi IPS kelas 7 semester 1

Halo sahabat gudang ilmu, kali ini admin akan menulis artikel materi mengenai pengaruh keragaman bentuk muka bumi terhadap kehidupan manusia (Rupa Bumi Indonesia). materi ini di khususkan buat adik-adik yang ada dikelas 7 semester 1 kurikulum 2013. yuk simak materinya


a. Kehidupan Masyarakat Daerah Pantai

Pantai merupakan bagian dari daratan yang berbatasan dengan laut. Daerah pantai rawan terhadap abrasi. Abrasi pantai dapat dicegah dengan memasang tanggul pemecah ombak, serta pelestarian dan penanaman hutan pantai atau hutan bakau. Kehidupan masyarakat di daerah pantai banyak berkaitan erat dengan laut. Penduduk yang tinggal di daerah ini umumnya menyelaraskan dirinya sebagai nelayan.
Selain itu, ada juga penduduk di daerah pantai yang memiliki kecakapan mengolah garam dan ikan, serta membudidayakan tambak. Tidak semua penduduk di daerah pantai hidup sebagai nelayan. Apalagi bila kawasan pantai tersebut telah berubah menjadi kotakota pelabuhan atau pusat-pusat kegiatan lainnya.  Seiring dengan pesatnya kemajuan zaman, saat ini banyak wilayah di daerabi pantai yang tumbuh dan berkembang menjadi kota-kota pusat kegiatan ekonomi, sosial-budaya, bahkan pemerintahan dan pertahanan-keamanan.

b. Kehidupan Masyarakat Daerah Dataran Rendah

Dataran rendah umumnya memiliki bentang alam yang luas dan datar. Suhu udaranya stabil, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, Dataran rendah pun biasanya memiliki berbagai kekayaan alam yang dapat menunjang kehidupan. Oleh sebab itu, banyak penduduk yang tinggal di daerah dataran rendah. Penduduk di daerah dataran rendah bertempat tinggal dengan pola permukiman bentuk linier yang tersebar sejajar dengan arah jalur jalan dan jalur aliran sungai.
Adapun permukiman yang berada di kota-kota pusat kegiatan ekonomi (kawasan perdagangan dan perindustrian) memiliki pola permukiman terpusat atau tersebar mengelilingi pusat-pusat perekonomian. Mata pencaharian yang digeluti penduduk berkaitan dengan kegiatan pertanian yang menghasilkan tanaman pangan dan tanaman komoditas. Di daerah-daerah yang telah maju, berkembang pula kegiatan penduduk yang berkaitan dengan perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata. Di samping itu, pusat pemerintahan, perbelanjaan, pertahanan, dan keamanan negara ikut pula berkembang mengikuti perkembangan zaman.

C. Kehidupan Masyarakat Daerah Dataran tinggi dan pegunungan

Kondisi geografis di daerah dataran tinggi dan pegunungan, antara lain udaranya sejuk dan tanahnya subur. Di Indonesia, kegiatan ekonomi penduduk di daerah pegunungan meliputi kegiatan usaha di bidang perkebunan dan kehutanan yang tersebar di banyak tempat, penambangan (seperti di Tembagapura, Papua), pertanian hortikultura yang menghasilkan sayursayuran dan buah-buahan, seperti di Lembang (Bandung) dan Batu (Malang). Pertanian di daerah pegunungan yang lerengnya curam dilakukan terasering untuk mencegah erosi.

Daerah pegunungan yang terdapat air terjun banyak digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dan objek wisata alam. kegiatan pariwisata cukup berkembang di kawasan ini yang ditandai dengan banyak bermunculannya bangunan vila, bungalo, hotel, supermarket, dan sarana-sarana lainnya.

d. Kehidupan Masyarakcit Daerah Gurun

Gurun merupakan wilayah yang relatif rata, gersang, tandus, berpasir dan berbatu. Daerah gurun memiliki tingkat kelembapan yang sangat rendah. Pada siang hari suhu udara sangat panas yaitu berkisar antara 35°C - 40°C. Pada malam hari suhu udara sangat dingin yaitu berkisar antara 10°C - 16°C. Rata-rata curah hujan sangat rendah.
Tanaman yang biasa tumbuh yaitu kaktus, rumput, serta semak. Walaupun tandus, di daerah gurun terdapat sumber air bawah tanah yang disebut oasis. Contoh gurun-gurun di dunia adalah Gurun Sahara di Afrika, Gurun Arab di Arab Saudi, dan Gurun Gobi di Asia. Penduduk tradisional daerah gurun hidup berkelompok menurut suku-suku tertentu. Mereka memelihara hewan ternak dan menjalankan pertanian di sekitar oasis. Hewan ternak yang dikembangkan yaitu domba, unta, atau kuda. Tanaman pertanian yang biasa dikelola yaitu kurma, kapas, atau gandum.

Contoh penduduk tradisional yang tinggal di daerah gurun adalah orang Badwi. Orang Badwi hidup secara nomaden di Gurun Arab dan di bagian timur Gurun Sahara. Badwi berarti pengembara. Mereka beternak unta, biri-biri, dan kuda. Binatang ternak yang mereka bawa menghasikan daging, susu, dan kulit binatang untuk pakaian. Mereka juga berdagang dengan pengembara yang lain.
 

e. Kehidupan Masyarakat Daerah Dingin

Daerah dingin yang bersalju di permukaan bumi terdapat di wilayah kutub. Wilayah kutub dibagi dua yaitu kutub utara dibatasi oleh the arctic circle dan kutub selatan dibatasi oleh the antartic circle. The arctic circle membatasi wilayah kutub utara pada garis 66,5° LU. The antartic circle membatasi wilayah kutub selatan pada garis 66,5° LS. Suku bangsa yang mendiami wilayah The arctic circle atau lingkaran arktik yaitu eskimo. Sebagian besar orang eskimo tinggal dekat laut. Mereka berburu anjing laut, singa laut, ikan paus, dan menangkap ikan. Mereka juga berburu rusa karibou. Pakaian mereka terbuat dari kulit binatang.
Demikian artikel kali ini mengenai pengaruh keragaman bentuk muka bumi terhadap kehidupan manusia (Rupa Bumi Indonesia), semoga artikel ini dapat menambah wawasan kalian. terima kasih.

No comments:

Post a Comment